Sumber: https://mediaindonesia.com/galleries/detail_galleries/8566-sumbangan-untuk-korban-bencana-lombok

“Jadi bantuannya ada pakaian baru, ada baju, celana, blazer, sarung, handuk, yang semuanya akan kita kirim ke NTT melalui JNE,” kata Ali di Yayasan Melania Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/4).

Ali menyatakan, penyaluran bantuan dari Dompet Media Group akan terus dilakukan sebagai bentuk kepedulian Media Group terhadap sesama.

“Ini akan jalan terus dan tidak akan berhenti. Kira harap masyarakatnya Indonesia tetap membantu saudara kita di NTT karena apapun kecilnya bencana ini tetap harus bersama menyelesaikannya secara gotong royong,” bebernya.

Adapun, dalam penyaluran bantuan kali ini Media Group bekerja sama dengan sejumlah organisasi, di antaranya JNE, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Dekatama.

Pada kesempatan tersebut, Anggota Ikatan Alumni FKUI Yvonne Siboe mengungkapkan, pihaknya mengumpulkan bantuan dari ikatan alumni serta relasi-relasi terdekat.

“Dana yang terkumpul dari teman-tema alumni, anak-anak dari kami dan kenalan-kenalan. Digalang melalui WA group. Dana yang terkumpul sekitar Rp20 juta. Dari dekatama ada 1.800 pakaian lalu dari lainnya ada 400 pakaian. Kalau masih dibutuhkan kita akan cari lagi bantuan,” tuturnya.

Selain penggalangan bantuan yang dilakukan oleh Ikatan Alumni FKUI dan Dekatama, penyaluran sumbangan kali ini didukung penuh oleh JNE.

“Ongkos kirim bantuan dari Media Group kita komitmen untuk menggratiskan. Ini bagian dari kami berpartisipasi dalam meringankan bencana,” kata VP Marketing JNE Eri Palgunadi.

Ia juga memastikan bahwa pengiriman tersebut akan berjalan lancar dan sampai dalam 1 – 3 hari ke depan.

“Proses pengiriman bantuan ke ntt tidak ada kendala yang berarti seperti yang kita ketahui kota kupangnya tidak terdampak. Kita bisa 1-3 hari bisa sampai ke kota kupang dan bisa langsung didistribusikan,” pungkasnya. (H-3)

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/398191/media-group-salurkan-788-kg-bantuan-untuk-korban-ntt

“Berisi sembako dan terpal, untuk membantu meringankan saudara-saudara kita, korban gempa Sulbar,” kata Ketua Yayasan Media Group, Ali Sadikin, melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 Januari 2021.

Menurut dia, truk berisi bantuan disiapkan di Palu, Sulawesi Tengah. Malam ini, bantuan tersebut dikirimkan ke Sulbar.

“Semoga besok siang sudah sampai ke tempat posko-posko pengungsian di Majene, Sulbar,” ujar Ali.

Korban jiwa terus berjatuhan akibat gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat. Hingga Jumat 15 Januari 2021 petang, total korban tewas mencapai 34 orang. Info Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB), total korban tewas terdiri atas 26 orang di Mamuju dan delapan orang tewas di Majene.

“Rinciannya 26 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane,” bunyi keterangan tertulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Kondisi di dua daerah tersebut pun makin diperparah dengan tak adanya jaringan listrik. Namun bantuan logistik masih tetap bisa disalurkan ke dua kabupaten terdampak gempa 6,2 magnitudo yang terjadi dini hari tadi.

“Sampai saat ini jaringan listrik juga masih padam dan komunikasi selular tidak stabil pada dua kabupaten tersebut,” tutur Raditya.

Terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene. Di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju setidaknya ada lima titik lolasi pengungsian. Lokasi pengungsian tersebut tersebar di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

sumber lampost.co